Gambarku

Gambarku

Senin, 28 Juni 2010

microsoft

Microsoft Rilis Ponsel Kin

Microsoft rupanya tidak hanya getol berinovasi di bidang software komputer. Belum lama ini, perusahaan yang berbasis di Redmond, Washington, Amerika Serikat itu memamerkan ponsel terbaru mereka yang berjudul Kin.

Produk ini ditujukan bagi pengguna yang ingin tetap selalu eksis di situs jejaring sosial. Namun masih belum jelas apakah ponsel layar sentuh ini juga akan dipasarkan di Indonesia atau tidak.

Manajer Microsoft Indonesia menyatakan, untuk saat ini Kin baru akan tersedia secara eksklusif dari Version Wireless untuk pasar Amerika Serikat. Ia akan dihadirkan di pasr ponsel Negeri Paman Sam pada Mei mendatang.

Kemudian, perjalanan Kin akan berlanjut ke daratan Eropa. Di Jerman, Italia, Spanyol, dan Ingris ponsel ini akan mulai dipasarkan pada musim semi tahun ini dan akan dijual melalui Vodavone. Namun untuk saat ini harganya belum bisa diumumkan.

Saying, untuk pasar Asia, Indonesia, Microsoft masih belum mengungkap jadwal waktu kedatangannya. Juga belum ada informasi apakah ponsel berkibor geser itu akan dijual di Indonesia atau tidak.

Hemat Energi

Kin adalah smartphone pertama yang diperkuat dengan chip hemat energi Tegra buatan Nvidia. Ada dua model kin yang diperkenalkan yakni Kin One dan Kin Two. Kedua ponsel itu memiliki perbedaan pada ukran. One lebih kecil dibanding two.

Tegra sendiri sejatinya sudah diperkenalkan ke publik sejak dua tahun lalu. Namun chip ini baru menjamah pemutar musik digital Zune HD yang juga besutan Microsoft. Chip ini diklaim menawarkan kemampuan grafis yang sangat bagus dan konsumsi energi yang tidak boros.

Microsoft pun memperkenalkan fitur bernama Loop, Spot, dan Studio. Fitur-fitur itu diklaim akan membantu pengguna jejaring sosial untuk terus aktif lewat Kin. Loop adalah layar utama dari Kin yangakan selalu menampilkan hal terbaru dari akun Facebook, My Space, Twitter, dan layanan jejaring sosial lainnya. Sedangkan Spot merupakan fitur yang memudahkan berbagi status di jejaring sosial. Konten seperti foto, video, halaman web, lokasi, status, dan orang yang dituju bias diajak kedalam Spot, lalu pengguna bias memilih dengan cara apa ia akan berbagi konten. Sedangkan Studio merupakan fitur penyimpanan konten dari ponsel ke internet, sehingga pengguna bias mengakses konten tersebut lewat browser mana pun.

Tertarik? Kita hanya bisa berharap agar ponsel Kin dipasarkan juga di Indonesia.

 

APNEK Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo